Isi 45 Butir-Butir Pancasila Ke 1 2 3 4 5 Dan Penjelasan Pengamalan

pengintahu.com – 36 Butir butir pancasila telah digantikan dengan 45 butir-butir pancasila. Hal ini sesuai dengan Tap MPR no. I/MPR/2003, yang menandai definisi baru mengenai pengamalan dari teks pancasila yang selama ini kita hafalkan dari sila pertama atau ke 1, ke 2 3 4 dan 5. Penjelasan lengkap dari isi butir pengamalan pancasila jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tentunya akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagai warga negara Indonesia, dengan lambangnya Garuda, dan dasar negara Pancasila, kita tentu akrab dengan istilah dan lagu Garuda Pancasila.

Namun, dalam praktiknya, kita mungkin kurang menghayati definisi demokrasi pancasila, hanya hafal teks pancasila saja.

Di antara sebagian kita juga mungkin tidak peduli dengan sejarah terbentuknya pancasila, bahkan tidak hafal teks pancasila, apalagi disuruh menyebutkan isi butir butir pancasila.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, pengintahu.com ingin membagikan pendidikan kewarganegaraan, mengenalkan kembali isi dari pancasila beserta penjelasan pengamalan butir dari pancasila itu sendiri.

Teks Pancasila

Teks pancasila sering diucapkan pada saat upacara bendera sehingga seharusnya anak-anak sekolah, para PNS, TNI dan Polri hafal teks ini di luar kepala.

Pancasila sendiri merupaan istilah yang diambil dari bahasa sansekerta.

Kata pancasila terdiri atas dua kata, PANCA dan SILA.

Panca berarti Lima.

Sedangkan Sila berarti Dasar.

Dengan demikian, definisi pancasila secara bahasa adalah Lima Dasar

Lima dasar ini adalah lima dasar negara, yang menjadi dasar dalam kita menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Teks pancasila sendiri disebutkan di dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945).

Dari pembukaan UUD ’45 itulah, dirumuskan dasar negara Indonesia.

Berikut ini bunyi sila pertama hingga kelima di dalam pancasila:

  • Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  • Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
  • Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
  • Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sejarah Butir-butir Pancasila

Pancasila sendiri sebaga dasar negara, diharapkan tidak hanya menjadi teori saja, tapi yang paling penting adalah dipraktikkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Di kehidupan sehari-hari, dari lingkungan paling kecil, diharapkan pengamalan pancasila ini telah dilaksanakan.

Oleh karena itu, untuk mempermudah masyarakat dalam memahami dan mengamalkan pancasila, MPR pun membuat TAP MPR.

TAP MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan pancasila (P4) pun dibuat.

Di dalam Ketetapan MPR tersebut, disusun ada 36 butir penghayatan dan pengamalan Pancasila, yang biasa kita kenal dengan 36 butir-butir pancasila.

Butir penghayatan dan pengamalan pancasila pun kemudian diperbaharui dengan diterbitkan TAP MPR No. XVIII/MPR/1998  yang mencabut TAP MPR No. II/MPR/1978.

Hal ini dikuatkan juga dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002.

Dari TAP MPR No. XVIII/MPR/1998, akhirnya sampai sekarang dikenallah 45 butir-butir pancasila.

Dasar Hukum Butir Pancasila

Dasar hukum dari pengamalan dan penghayatan pancasila adalah:

Ketetapan MPR No XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara, jo Ketetapan MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 1960 sampai dengan Tahun 2002.

Dari dasar hukum tadi, secara ringkas, isi ringkas butir pancasila sebagai berikut:

  • Sila ke 1: terdiri dari 7 butir
  • Sila ke 2: terdiri dari 10 butir
  • Sila ke 3: terdiri dari 7 butir
  • Sila ke 4: terdiri dari 10 butir
  • Sila ke 5: terdiri dari 11 butir

Total ada 45 butir.

Isi 45 Butir Butir Pancasila Lengkap Beserta Penjelasan Dan Contohnya

Secara lengkap, berikut ini isi dari pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila:

Butir-butir Pancasila Sila Ke 1 dan contoh pengamalannya

1. Bangsa Indonesia Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh: Memiliki dan meyakini satu agama dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai norma agama yang berlaku.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Contoh: Tidak menganggu ibadah agama yang lain

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh: Menghormati sesama manusia

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh: Kita harus hidup rukun meskipun beda agama karena kita satu bangsa Indonesia

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh: Setiap manusia bebas memilih agama yang sudah disahkan pemerintah

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Contoh: Saling menghormati ketika ada pemeluk agama lain yang sedang menjalankan ibadah

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Contoh: Kita dilarang memaksakan suatu agama kepada orang lain karena itu urusan dia dengan tuhannya, kita hanya diwajibkan mengigatkan saja.

Butir-butir Pancasila Sila Ke 2 dan contoh pengamalannya

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Contoh: Tidak boleh sewenang – wenang/ kurang bermartabat terhadap sesama sebab manusia mempunyai hak asasi yang sama.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

Contoh: Menghargai perbedaan. Kita perlu menyadari bahwa kita hidup memang berbeda beda dari suku, ras, maupun agama yang berdeda jadi perbedaan itu memang ada.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

Contoh: Tidak boleh menyakiti sesama manusia agar hidup rukun

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

Contoh: Bersedia mengikuti kerja bakti dengan berbaur masyarakat yang lain

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

Contoh: Tidak boleh memperlakukan orang lain secara semau kita sendiri yang buruk

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Contoh: Saling menghormati dan menghargai

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

Contoh: Memberi bantuan kepada orang lain yang butuh pertolongan kita

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

Contoh: Sebagai manusia kita perlu menjunjung suatu kebenaran, jangan yang salah malah dibenarkan. Kita perlu hidup adil terhadap sesama manusia

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

Contoh: Sebagai bangsa Indonesia ketika saudara kita yang berada dijauh ada musibah kita perlu membantunya karena mereka masih satu bangsa dengan kita

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Contoh: Manusia merupakan mahkluk sosial. Jadi manusia tidak dapat hidup sendiri, perlu adanya saling membantu satu sama lain

Butir-butir Pancasila Sila Ke 3 dan Contoh Pengamalannya

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Contoh: Bila di negara kita ada suatu masalah bukan berarti kita malah pindah negara. Kita perlu berbuat sesuatu yang bisa kita lakukan agar masalah tersebut terselesaikan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

Contoh: Kita perlu ikut berpatisipasi berjuang apabila negara Indonesia terancam keamanannya.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

Contoh: Hargailah produk-produk dalam negeri jangan semua produk menggunakan buatan dari luar. Kita perlu ikut mensejahterakan perekonomian nasional

4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.

Contoh: Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia

5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Contoh: Bila kita belum menjaga ketertiban dunia, kita bisa mulai dari yang terkecil seperti mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan di lingkungan kita.

6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Eka.

Contoh: Tidak diperkenankan membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu dengan lainnya.

7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

Contoh: Menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Butir-butir Pancasila Sila Ke 4 dan contoh pengamalannya

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

Contoh: Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban sama memperoleh pendidikan

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

Contoh: Tidak boleh kita terlalu memaksa kehendak sendiri terhadap orang lain apalagi melakukan penyuapan.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

Contoh: Ketika ada perbedaan kita perlu mengutamakan aspek bermusyawarah, tidak boleh mau menang sendiri.

4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.

Contoh: Dalam bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang telah disepakati bersama dengan mendukung aspek kekeluargaan.

5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.

Contoh: Kita perlu patuh, menerima dan hormat terhadap suatu keputusan yang sudah disepakati dan mufakat

6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

Contoh: Dalam menerima suatu keputusan kita perlu ikhlas dalam menjalaninya pribadi dan golongan.

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Contoh: Di dalam bermusyawarah perlu mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

Contoh: Bermusyawarah kita perlu dalam keadaan dingin dan tidak emosi

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

Contoh: Dalam pengesahan keputusan sehendaknya keputusan tersebut sesuai dengan norma pada TYME serta tetap mempertahankan martabat

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

Contoh: Mempercayai penuh dan menyerahkan terhadap wakil – wakil terpilih untuk menjalankan tugasnya

Butir-butir Pancasila Sila Ke 5 dan contoh pengamalannya

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Contoh: Wajib hukumnya saling menghormati terhadap sesama manusia untuk tercapainya sikap kekeluargaan

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

Contoh: Dalam berkehidupan perlu hidup adil terhadap manusia, contoh yang sering kita lihat perlakuan hukum terhadap kejahatan dengan koruptor.

3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Contoh: Dalam hidup memang antara hak dan kewajiban dibutuhkan akan tetapi haruslah seimbang. Misal anda berhak memperoleh kenyamanan berkendara tapi wajib hukumnya menaati peraturan lalu lintas yang berlaku.

4. Menghormati hak orang lain.

Contoh: Saling menghormati, baik, dan rukun terhadap sesama manusia

5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

Contoh: Memberi bantuan modal usaha dengan bunga 0% misalnya

6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.

Contoh: Bersifat sewajarnya terhadap sesama, misal jangan sampai anda memberatkan orang lain apalagi sampai jatuhnya pemerasan

7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.

Contoh: Bersikaplah hemat, lebih baik sisihkan uang anda untuk orang yang lebih membutuhkan

8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.

Contoh: Jangan sampai dalam hidup kita membuat susah tetangga kanan kiri kita, misal membangun pabrik industri tapi limbah dibuang sembarangan yang menjadikan rugi masyarakat di sekitar kita.

9. Suka bekerja keras.

Contoh: Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas untuk memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang membutuhkan

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Contoh: Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang itu sudah dipantenkan pemiliknya. Apabila memang mau digunakan untuk kepentingan kita ada baiknya disertakan sumber dan pengarangnya

11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Contoh: Melakukan kegiatan kegiatan membangun seperti bela negara, kerja bakti, gotong royong dan lain sebagainya.

Demikian tadi informasi pengamalan 45 butir butir pancasila beserta penjelasannya, mudah-mudahan membantu. Nantinya akan kita bahas lagi contoh selengkapnya per sila ke 1 2 3 4 5.